Jebung — "Jawab Aku"; Salon RnB — "Do What We Do"; Ayleen Valentine — "into me"; Aziya — "diamonds"; Veronica Everheart — "NO LOLITA SHIT"; Marlina Shinta — "Love Custody"; Matisuri — "Piknik"; akupergi — "Hancur"; Sukatani — "Tumbal Proyek"
![]() |
| Sampul oleh Ikrar Waskitarana |
Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang April—Juni 2025 pilihan redaksi suaka suara.
1. Jebung — "Jawab Aku"
Selalu ada yang ditunggu-tunggu untuk datang menyusul selepas kencan pertama. Memang, mungkin banyak hal yang masih perlu dipersiapkan untuk dapat mewujudkan kencan kedua. Oleh karena itu, setidaknya tetaplah berkomunikasi sebagai tanda bahwa hubungan tersebut ingin dilanjutkan, apalagi kalau pertemuan sebelumnya memberikan kesan tersebut. Yah, kecuali jika yang merasakannya hanya salah satu pihak.
2. Salon RnB — "Do What We Do"
Diisi oleh Madukina, Noni, RL KLAV, Sade Susanto, Karina Christy, dan Moneva, meskipun lebih nyaman menyandang sebutan sebagai kolektif, kelompok berikut rasanya sah-sah saja apabila ingin dijuluki sebagai supergrup. Bagaimana tidak? Sosok-sosok tersebut sudah terlalu lama sibuk berlalu lalang di ranah ritme dan blues, sampai-sampai itulah satu-satunya yang dapat diterima sebagai alasan di balik lamanya mereka melepas tunggalan debut.
3. Ayleen Valentine — "into me"
Hari demi hari bata demi bata disusun perlahan hingga ia kini menjelma benteng, lengkap dengan parit berisi buaya dan meriam. Tak ada yang boleh masuk, sebab harta yang perlu dijaga sebegitu berharganya.
Namun, suatu hari, sebuah sosok yang indah tertangkap dalam pantauan. Lalu seketika tak ada hal lain yang lebih berharga.
4. Aziya — "diamonds"
5. Veronica Everheart — "NO LOLITA SHIT"
Standar-standar sosial memang kadang sangat bodoh: ia jadi tolok ukur palsu yang dianut banyak orang cuma karena lebih banyak yang menyetujuinya. Perempuan, misalnya, dinilai lebih menggemaskan dan mudah memikat hati kebanyakan orang apabila pendek dan ramping. Selain itu, hobinya pun harus jauh-jauh dari kategori gahar agar tetap terlihat feminin atau justru disebut performatif.
6. Marlina Shinta — "Love Custody"
Manusia kadang memang sebodoh itu di hadapan cinta. Untuk merasakan porsi yang tak seberapa saja, terkadang dilakukan usaha-usaha berlebihan: mengurai rambut padahal gerah, pakaian-pakaian hitam digantikan yang cerah, membaca buku agar terlihat intelek, bahkan mendaki gunung meskipun gemetaran. Belum lagi harus membatasi diri dalam melakukan ini dan itu hanya untuk saling menjaga perasaan. Oleh sebab itu, keterpaksaan-keterpaksaan tersebut tak jarang membuat hubungan tak ubahnya penjara.
7. Matisuri — "Piknik"
Sungguh, bertahan hidup adalah hal yang sulit untuk dilakukan apabila hari ke hari jasad berusaha dihimpit oleh tembok yang terus bergerak menyempit bernama negara. Boro-boro bergerak dengan leluasa, nihil luka-luka saja sudah bagus.
Keadaan seperti inilah yang akhirnya mendorong Matisuri untuk merasa sepesimis itu, sebab siapa coba yang bisa menjanjikan hidup bersama selama-lamanya kalau besok saja tak tahu apakah masih bernyawa?
8. akupergi — "Hancur"
Kesal tidak kalau ada yang datang tak dijemput; pulang tak diantar? Serba mendadak dan seenak udel memang, tetapi sayangnya semua hal gaib seringnya seperti itu. Cinta mungkin adalah salah satunya, sebab ia mampu tiba-tiba mengetuk pintu di suatu petang tanpa janji bertamu, lalu menghuni sesuka hati hingga pergi tanpa susah payah terpikir untuk berpamitan dengan layak pada saatnya nanti.
9. Sukatani — "Tumbal Proyek"
Konon di tiap proyek-proyek konstruksi, akan ada satu-dua nyawa yang akan ditelan oleh tiap gedung yang tengah dibangun. Korban-korban ini lantas diberi julukan tumbal proyek, sebab seolah-olah diserahkan sebagai persembahan kepada entah siapa atau apa yang marah sebab kediamannya diganggu.
Kini, sebuah proyek lain tengah berlangsung. Tak cuma konstruksi, dalam jajarannya, Proyek Strategis Nasional (PSN) memuat pemberian konsumsi bagi anak sekolah yang diberi julukan Makan Bergizi Gratis (MBG). Tumbal-tumbal lain pun diserahkan oleh mereka. Dan kini, dalam rupa anak-anak.



Sayangnya, memang tidak semua orang pandai menerjemahkan rambu-rambu. Misalnya, saat sudah diberi tanda untuk jalan terus, ada saja yang malah memilih untuk berpaling. Masalahnya, kalau setelah itu ia mantap meneruskan perjalanan ke arah sebaliknya, rasanya tak akan ada problem berarti—toh, ia juga lewat barang sekilas—tetapi kalau akhirnya malah mandek dan kebingungan di situ, bisa-bisa mengganggu jalan bagi yang lain, dong?
Seperti halnya yang dilakukan dalam "Happiness", duo lesu asal Seattle ini sekali lagi bermain di luar pakem pada tunggalan lepas mereka dengan menumpukan lagu pada bunyi penyintesis. Keisengan itu, untungnya, menghasilkan wajah yang kesegarannya hampir saja tersaingi oleh lirik yang akhirnya bakal selamat dari kenelangsaan, jika saja Kat tidak kembali menghancurkannya di baris terakhir.
Sebenarnya ada berapa musim itu? Di wilayah tropis hanya terdapat musim kemarau dan musim hujan, sedangkan di wilayah subtropis, musim terdiri dari musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Baiklah, rasanya semua orang juga sudah tahu akan hal tersebut. Tetapi, menurut Rubina Winnie, daftar itu belum lengkap adanya, sebab ia mengusulkan sebuah musim baru, yakni musim untuk merasakan kesepian.
Mungkin Anda adalah seonggok mayat. Mungkin Anda adalah sebatang jenazah yang memancing rasa mual lewat bau busuk yang kelewat menyengat. Mungkin kulit Anda telah memeyot sebab otot-otot tak lagi kencang atau bahkan telah terurai sepenuhnya. Mungkin Anda kini terlihat tak lebih dari sekumpulan tulang-belulang. Mungkin Anda adalah korban tak disengaja dari hunusan pedang yang tersasar. Mungkin sebab itu Anda lebih pantas disembunyikan di sela-sela dinding yang lantas dipugar dan dipulas dengan cat baru.
Beberapa tembang rasanya memang dibuat terlalu singkat. Saat baru saja terdengar nikmat dan hendak dinikmati lebih lama, rupanya ia sudah hampir sampai di penghujung. "Sword" oleh Wisp yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu contohnya.
Apa, sih, yang ingin Anda capai dengan bekerja keras? Berharap pendapatan bulan depan naik barang lima persen agar Anda tak perlu lagi membayar hidup dengan pas-pasan? Apakah Anda belum sadar juga kalau atasan Anda cukup bekerja seperlunya atau bahkan menampakkan batang hidung sekadarnya untuk menikmati upah yang lebih besar besarannya, sedangkan Anda harus sering-sering kewalahan menahan mulas saat pelanggan sedang ramai-ramainya berdatangan?
Mungkin, saat tengah membuat daftar kepribadian yang sempat ia cerai-berai, satu di antaranya rupanya masih memiliki napas-napas cadangan yang dapat digunakan untuk hidup barang dua kejap lagi. Oleh sebab itu, sebelum akhirnya turut ia telan ke dalam kepribadian alfa, kejap-kejap itu pun dibiarkannya meluncur. Yang pertama memunculkan rasa khawatir akan akhir hayatnya sendiri, sedangkan yang kedua memperlihatkan bayang-bayang tentang segala waktu yang tersia.
Coba tengok sampulnya. Sekarang, dengarkan musiknya. Lantas, periksa sampulnya dengan lebih saksama. Kini, Anda telah dapat memahami kenapa sampulnya terlihat seram dan jijik.
Setali tiga uang dengan "Tinted Civic" milik Crippling Alcoholism, Anda perlu mendengarkan musik tunggalan ini untuk dapat memahami sampul yang dipilih, atau malah sebaliknya.
Senin pagi dan Anda kembali duduk di sudut itu lagi, di warung kopi yang itu-itu lagi. Rutinitas dijalankan selayaknya hari-hari biasa pada hari kerja pertama tiap pekan tersebut. Namun, ada yang berbeda: sesuatu yang tak tampak tak bisa disamakan artinya dengan tak ada.












