Sekilas: Edisi 1, 2025

07 Agustus

Saya Gray — SAYA; Oklou — choke enough; Deafheaven — Lonely People with Power; Ethel Cain — Perverts; Hindia — Doves, '25 on Blank Canvas
Sekilas: Edisi 1, 2025
Sampul oleh Ikrar Waskitarana
Rubrik rekomendasi album, album mini, EP, atau apapun yang mau kalian kelompokkan sebagai rilisan adalah cagar budaya berikutnya yang keluar dari rangkaian tahap renovasi guna menyajikan artikel yang lebih padat dan singkat. Berikut adalah senarai rilisan yang dirilis sepanjang Januari—Maret 2025 pilihan redaksi suaka suara.

1. Saya Gray — SAYA

Mentari menjamah sudut-sudut bumi lewat sinar hangatnya pada musim yang kembali ke semi. Jengkal demi jengkal dengan teliti ia telusuri, maka manusia pun tak luput dari cahayanya. Dalam terang benderang, semuanya lantas tampak lebih cerah, harapan dan impian tak terkecuali. Lantas bermekaranlah cinta di hati manusia sebab mereka sedang berbunga-bunga: indah dan harum selayaknya melati, kamboja, dan kenanga. Namun, musim tak selamanya semi, bukan?



2. Oklou — choke enough

Bagaimana, sih, cara paling tepat untuk menikmati album debut Oklou ini? Masalahnya, ketiga belas nomor di dalamnya punya potensi untuk menjadi antem dansa yang rancak, tapi Marylou Mayniel malah lebih memilih untuk memegang teguh prinsip-prinsip minimalis. Walhasil, yang tampak di permukaan tak lebih dari sekumpulan nomor dansa tanggung yang kalaupun dijogeti akan canggung. Mungkin, melalui penempatan detail yang justru subtil, choke enough bakal lebih menggelitik otak alih-alih tubuh.



3. Deafheaven — Lonely People with Power

Puas mengulik satu per satu titik fokus berbeda dari perbendaharaan gaya musik mereka, kuintet asal San Francisco ini akhirnya sukses meringkas seluruh diskografi lampau ke dalam album penuh keenam berikut. Meskipun secara umum porsi metal hitam adalah yang paling menonjol, unsur-unsur pop mimpi hingga pascarok tetap mampu dicuplik secara apik, baik melalui transisi-transisi halus, maupun percampuran langsung.



4. Ethel Cain — Perverts

Rupa-rupanya beginilah gambaran hidup sebagai pasangan seorang—atau sehantu—kuntilanak. Semuanya serba seram dan mencekam: geraman silih berganti dengan komat-kamit. Komplit dengan musik dron sebagai penyerta, rasa-rasanya terjebak dalam rumah Skinamarink hampir tak ada ngeri-ngerinya. Namun, tenang, kalau pakunya sedang menancap cukup baik, tetap saja ada momen-momen manis yang hampir mirip dengan Preacher's Daughter, kok.



5. Hindia — Doves, '25 on Blank Canvas

Daripada susah-susah menipu penggemar melalui label entitas pendek kala ingin menjelajahi gaya musik dan tema lain, lebih baik blak-blakan saja sebut koleksi lagu Anda sebagai rekaman campur, seperti halnya yang dilakukan oleh Baskara Putra. Walaupun secara sonik belokannya sebenarnya tak jauh-jauh amat dari Menari Dengan Bayangan maupun Lagipula Hidup Akan Berakhir, Hindia cukup lihai memajang potret-potret kecil kejadian-kejadian terkini dalam hidupnya dalam kemasan rok bersama kugiran pengiringnya yang baru.

Baca Pula

0 comments