Rilisan Menawan: Mei 2022

30 Juni

Sweet Pill — Where The Heart Is; Closure — Innocence; Rekah — KIAMAT
Rilisan Menawan: Mei 2022
Sampul oleh Ikrar Waskitarana
Di penghujung Juni ini, kami memilih album, album mini, dan EP yang dirilis pada Mei dan menarik perhatian kami. Senarai yang mungkin dapat Anda gunakan sebagai rekomendasi dalam menemukan musik-musik baru berikut adalah hasilnya.

1. Sweet Pill — Where The Heart Is

Hanya dengan mendengar beberapa menit pertama album penuh perdana kuintet asal Philadelphia ini, bayang-bayang dari beberapa nama yang menjadi panutan mereka secara seketika menyesaki kepala. Meskipun begitu, bukan berarti Zayna Youssef dan kawan-kawan dengan bodohnya menyontek segala referensi itu mentah-mentah. Sepuluh nomor autobiografi dramatis—dinamis tapi transisinya serba mulus—ini nyatanya sukses memamerkan hasil kawin silang punk pop dan emo twinkle dalam rupa yang segar sekaligus familier dalam waktu yang bersamaan.



2. Closure — Innocence

Sehabis susah payah menyelamatkan diri dari virus nyata dan—sayangnya hanya sebagian—rekaman dari virus digital, kuintet asal Malang ini akhirnya sukses mewujudkan album penuh perdana mereka. Meninggalkan kemasan terdahulu yang lebih ringan dan cerah—dalam takaran tertentu—Closure kini justru menyeberang ke sisi yang lebih gelap dari pascapunk. Jika menilik tema yang mereka bawakan dalam Innocence, langkah tersebut rasanya wajar untuk diambil. Yang tidak wajar, justru, adalah keputusan mereka untuk membiarkan beberapa nomor berputar terlalu panjang, hingga akhirnya terdengar repetitif—membuat album yang terlalu seragam ini terasa semakin monoton.

Innocence di The Store Front


3. Rekah — KIAMAT

Bosan terus-terusan menyalahkan diri sendiri, kuintet yang kini lagi-lagi sampai pada formasi anyar ini kini mantap mencari samsak baru sebagai wadah pelampiasan dari hari-hari mereka yang sial. Kali ini, kapitalisme jadi sasaran empuk.

Lantas, apakah skramz masih akan cocok dibawakan dengan semangat tersebut? Tentu, karena jawabannya adalah tidak, maka orkes ini beralih mengakarkan gaya musik mereka kepada genre yang sedari dulu memusuhi sistem ekonomi yang mereka kutuk sekarang: punk. Segala ingar bingar dan komposisi menjelimet yang tersaji—karena Tomo banyak mau—hanya meluas dari sana.

KIAMAT di The Store Front

Baca Pula

0 comments