Tunggalan Pilihan: September 2021

16 Oktober

Subsonic Eye — "Dijangka/Matahari"; Renée Reed — "Tonnerre mes chiens"; Tripov — "Extra"; Kehlani — "Altar"; BAP. — "SAME SHOES, NO COMPANY"; Noni, Basboi — "WRITTENINTHESTARS"; Rasyiqa — "Reckless"
Tunggalan Pilihan: September 2021
Sampul oleh Ikrar Waskitarana
Baik hanya dimaksudkan sebagai sebuah lagu lepas maupun sebagai materi pendukung dari sebuah koleksi rekaman, mungkin saja terdapat begitu banyak tunggalan yang dirilis dalam rentang waktu satu bulan. Oleh karena itu, melalui senarai ini redaksi suaka suara berusaha menyuguhkan beberapa tunggalan yang ingin disorot sebagai bahan rujukan untuk menemukan musik baru.

Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang September 2021 pilihan redaksi suaka suara.




1. Subsonic Eye — "Dijangka/Matahari"

Subsonic Eye — "Dijangka/Matahari" Yah, memang, seporsi kecil pengaruh gaya musik melayu—cengkok Wahidah—bukanlah hal yang asing bagi orkes ini, tetapi bagaimana dengan penggunaan bahasa Melayu sebagai sarana penyampaian? Meskipun—bersamaan dengan pemilihan asmara sebagai tema dan mencondongnya gaya musik kepada komposisi yang lebih organik—pada akhirnya tunggalan ganda ini mungkin saja terdengar norak, untungnya, gerakan ini mampu sekaligus menyediakan gerbang masuk yang lebih akrab bagi pendengar yang lebih luas.


2. Renée Reed — "Tonnerre mes chiens"

Renée Reed — "Tonnerre mes chiens" Kesal sebab mengira bahwa kesulitan orang lain tak ada apa-apanya dengan hari-hari sial yang telah dilalui oleh diri sendiri bisa saja disebut sebagai sikap yang kurang pantas. Namun, jika penilaian tersebut didasarkan pada fakta bahwa tak ada yang tahu berapa berat relatif suatu masalah bagi seseorang, solois asal Louisiana ini pun rasanya memiliki hak setara untuk bersumpah serapah kala mengetahui bahwa amarahnya sendiri justru tak pernah sempat didengar.


3. Tripov — "Extra"

Tripov — "Extra" Untuk apa, sih, validasi orang lain itu? Selama yang kita lakukan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri, tak ada masalah yang perlu dicemaskan, bukan? Apalagi untuk aktivitas-aktivitas remeh seperti mengunggah foto kasual ke Instagram maupun merekam tarian konyol untuk TikTok. Jumlah tanda suka yang dibubuhkan di sana rasanya tak akan pernah penting—yah, meskipun tiga ribu merupakan jumlah yang banyak.


4. Kehlani — "Altar"

Kehlani — "Altar" Beranjak dari nuansa gelap dan negatif dalam It Was Good Until It Wasn't, penyanyi/penulis lagu asal California ini membuka babak baru dari diskografinya dengan memberikan sebuah sapaan hangat. Segala bara yang sudah-sudah tampaknya telah habis melebur dan dari abunya muncullah perasaan damai. Kini, dengan hati yang tenang, Kehlani lebih memilih untuk mengenang orang-orang terkasih yang sedang dan sempat menjadi rekan mengisi hidup dengan rasa syukur.


5. BAP. — "SAME SHOES, NO COMPANY"

BAP. — "SAME SHOES, NO COMPANY" Kisah dari selatan Jakarta pastinya tak mungkin hanya satu buah, bukan? Kareem Soenharjo sebagai salah seorang penghuninya pun tentu punya kumpulan cerita pendek sendiri. Namun, dalam tunggalan anyar yang entah menjadi usaha kali keberapanya menghidupkan sampel lagu yang sama ini, rasanya tetap akan sulit mengira bahwa yang akan ia tuturkan kali ini adalah sebuah gombalan kepada orang yang dikagumi.


6. Noni, Basboi — "WRITTENINTHESTARS"

Noni, Basboi — "WRITTENINTHESTARS" Tentu, bukan hal baru bagi Baskara Rizqullah untuk membahas zodiak dan mengaum bahwa dirinya adalah Leo—meskipun ia mengaku tak paham dengan astrologi—tapi mempersilakan porsi besar house masuk ke dalam rumusan gaya musik mungkin bisa dinilai sebagai sebuah langkah berani dari seorang Amaranggani. Bertemankan si rapper kelahiran Medan yang kerap merapal dalam dwibahasa asal tabrak, Noni sekali ini ingin mencoba mengiakan perjodohan nujum.


7. Rasyiqa — "Reckless"

Rasyiqa — "Reckless" Apa sih produk akhir lain yang mungkin bisa diharapkan dari seorang gadis yang memfavoritkan sosok Lizzie McGuire dan Nina Salazar-Roberts? Ditambah dengan paparan sederet orkes pop punk yang mudah diduga dan arahan dari Cellosux, rasanya tak ada yang dapat disebut mencengangkan. Namun, keberaniannya untuk melangkah ke permukaan setelah sekian lama hanya menyokong kesuksesan musisi lain dari balik layar adalah atraksi yang patut diapresiasi.

Baca Pula

0 comments