Tunggalan Pilihan: Mei 2021

09 Juni

Tunggalan Pilihan: Mei 2021
Sampul oleh Ikrar Waskitarana

Baik hanya dimaksudkan sebagai sebuah lagu lepas maupun sebagai materi pendukung dari sebuah koleksi rekaman, mungkin saja terdapat begitu banyak tunggalan (single) yang dirilis dalam rentang waktu satu bulan. Oleh karena itu, melalui senarai ini redaksi suaka suara berusaha menyuguhkan beberapa tunggalan yang kami sukai sebagai bentuk rekomendasi.

Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang Mei 2021 pilihan redaksi suaka suara.





1. hara — "Kebun Terakhir"

hara — "Kebun Terakhir" Sampai sekarang, "Ati Bolong" rasanya masih—bahkan justru semakin—dapat disebut sebagai langkah awal yang kurang masuk akal. Rara Sekar mungkin punya alasannya sendiri, namun tunggalan anyarnya ini merupakan satu yang dulu seharusnya dilemparkan sebagai sajian perkenalan. Bagaimana tidak? Asosiasinya adalah hal yang begitu nyata—kebun dan hara, kebun dan Rara—sampai-sampai lirik yang dilantunkan mampu dikecap ketulusannya.


2. t o d — "Songkabala"

t o d — "Songkabala" Merupakan sebuah ritual tolak bala yang dilakukan dengan cara membakar daun lawarni dan seringnya dilakukan menjelang magrib, songkabala dicatatkan oleh Zulkifli Mappasomba sempat getol dipraktekkan oleh masyarakat Sulawesi Selatan guna membentengi diri mereka tatkala epidemi malaria melanda pada sekitar tahun 1980-an ke bawah. Namun, agaknya sebab tergerus jaman dan perkembangan budaya, keberadaannya kini hampir bisa disebut kabur, meskipun seharusnya bertautan erat dengan pagebluk baru yang tengah mewabah ini.

Tentu, ia merupakan warisan adat yang dapat dilestarikan, tetapi nyatanya ia juga mendorong sekstet folk progresif asal Makassar ini untuk menyampaikan pertanyaan pengiring mereka melalui tiga babak yang disajikan: sejauh manakah pengetahuan modern dapat berjalan beriringan dengan yang tradisional semacam ini?


3. Bubble Tea and Cigarettes — "Santa Monica"

Bubble Tea and Cigarettes — "Santa Monica" Sudah pasti, kepandaian Kat dan Andi dalam menghidupkan sebuah cerita dengan hanya berbekalkan audio bukanlah sebuah keajaiban yang patut diherankan lagi. Kini, selepas sukses menyajikan potret kehidupan muda-mudi perempat baya di perantauan, dalam tunggalan anyar mereka setelah bergabung di bawah bendera Elefant Records, duo kalem namun kelam ini kembali dengan apik menyuguhkan sebuah kisah baru: kasih tak sampai yang disamarkan sebagai cuplikan memori plesir ke pantai.


4. Elephant Kind — "Modern Romance Dreaming (Lonely)"

Elephant Kind — "Modern Romance Dreaming (Lonely)" Seberapa buruk sih keadaan asmara di tengah korona? Bagi yang doyan kencan sembari menelusur sudut kota rasanya ia tengah berada di rupa yang paling lecak. Namun, bagaimana dengan yang justru lebih nyaman menciptakan kesibukan di rumah dan bahkan tak terlalu butuh kontak fisik untuk terbuai? Mungkin ini merupakan latar keadaan yang tepat bagi mereka. Lagipula, mengapa cinta harus punya pakem kalau manusianya saja tidak?


5. DVTR, Cosmicburp — "Depth"

DVTR, Cosmicburp — "Depth" Jemu ketika lagi-lagi harus mendengarkan rap Luthfi Adianto diseret di atas musik elektronik dengan kemasan ingar bingar? Sekarang, sebuah kombinasi lain yang entah kenapa tak dicetuskan sedari dulu sudah dapat dinikmati sebagai surogat. Yah, benar, drum and bass yang repetitif mungkin juga akan memicu munculnya rasa jenuh sebelum durasinya beres. Namun, hei, setidaknya ini sudah lebih segar!


6. Glyph Talk — "Objection!"

Glyph Talk — "Objection!" Setahun lewat pascapagebluk menampakkan wajahnya untuk pertama kali nyatanya semua masih begitu-begitu saja—dipaksa melambat, kadang dipaksa mati—tak terkecuali ekonomi. Saking putus asanya, keadaan ini lantas sampai-sampai mendorong lahirnya sebuah gagasan untuk bekerja dari Bali—alih-alih dari rumah—untuk kembali menggenjot ekonomi dari segi pariwisata. Memang, ide tersebut mungkin saja diperhitungkan sebagai langkah yang cerdas oleh sebagian orang, tetapi sebagian yang lain mungkin saja akan mengernyitkan dahi seraya bertanya, "omong kosong macam apa sih ini?"

Sekarang coba tilik lirik dari tunggalan anyar duo Ratta Bill dan Omar Prazhari ini. Nah, kini Anda tahu apa yang saya maksud.


7. ZIO — "Sudut Pandang"

ZIO — "Sudut Pandang" Tentu, terdapat beragam sandaran yang dapat dipilih untuk mempertahankan positivitas ataupun, setidaknya, kewarasan di tengah morat-marit pagebluk kiwari ini: mulai dari sesama manusia, alam semesta, hingga kekuatan lain yang melampaui daya pikir manusia. Setiap orang berhak memilih manapun yang lebih cocok baginya dan Brozio Orah, pemain bas dari Dialog Dini Hari, menentukan untuk menggantungkan hidupnya kepada tumpuan yang disebut paling akhir.


8. Milledenials — "Permanent Fling"

Milledenials — "Permanent Fling" Kelar mencicip twinkle emo secara singkat di "Deny, Denials", kuintet asal Bali ini rupanya memilih untuk menekuni pengetahuan anyar mereka tersebut secara lebih intens dan memamerkan hasilnya dalam sebuah tunggalan baru. Tentu dan tentu saja, atraksi mereka kali ini masih tetap dipentaskan secara bersamaan dengan lirik emotif khas anak baru gede, ketukan pop punk kental, dan gema yang berlimpah rumpah.


9. Squirrel Flower — "Flames and Flat Tires"

Squirrel Flower — "Flames and Flat Tires" Pernahkah Anda mendapati diri sedang melangkah terseok-seok pula bernapas sengal-sengal dalam menghadapi hidup? Apakah mobil dengan ban kempis yang dipaksa berjalan walaupun sedang diselimuti api sebab mesinnya kebakaran merupakan pengandaian yang tepat untuk kondisi tersebut? Entahlah, tapi Ella Williams memilih untuk meminjam potret tersebut dalam tunggalan math-rock/grunge/folk yang satu ini sebagai ilustrasi dari lejarnya.


10. Chelsea Wolfe — "Diana"

Chelsea Wolfe — "Diana" Menyelami lebih dalam perannya sebagai pengisi suara Wonder Woman dalam varian audio visual dari Dark Nights: Death Metal, sang penyanyi/penulis lagu gotik memilih untuk mencuplik salah satu peristiwa dalam versi komik seri yang sama sebagai gagasan lagu berikut. Bersama dengan nomor-nomor dari Mastodon, Manchester Orchestra, dan Soccer Mommy, gubahan metal industrial ini akan menjadi bagian dari kompilasi lagu tema dari salah satu seri gelap milik DC ini.
hara — "Kebun Terakhir"; t o d — "Songkabala"; Bubble Tea and Cigarettes — "Santa Monica"; Elephant Kind — "Modern Romance Dreaming (Lonely)"; DVTR, Cosmicburp — "Depth"; Glyph Talk — "Objection!"; ZIO — "Sudut Pandang"; Milledenials — "Permanent Fling"; Squirrel Flower — "Flames and Flat Tires"; Chelsea Wolfe — "Diana"

Baca Pula

0 comments