Tunggalan Pilihan: Juli 2020

04 Agustus

Tunggalan Pilihan: Juli 2020

Baik hanya dimaksudkan sebagai sebuah lagu lepas maupun sebagai materi pendukung dari sebuah koleksi rekaman, mungkin saja terdapat begitu banyak tunggalan (single) yang dirilis dalam rentang waktu satu bulan. Oleh karena itu, melalui senarai ini redaksi suaka suara berusaha menyuguhkan beberapa tunggalan yang kami sukai sebagai bentuk rekomendasi.

Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang Juli 2020 pilihan redaksi suaka suara.



1. Sal Priadi – "Irama Laot Teduh"

Sal Priadi – Irama Laot Teduh
Kesan segar dan berbeda dari Sal Priadi langsung terpampang begitu lagu ini mulai berputar. Segar, tentu saja, karena selain menyuguhkan gaya musik yang lebih sederhana dan mudah menarik hati, kisah kasih rumit yang biasanya ia sajikan kini digantikan oleh rangkaian harapannya terhadap sebuah keluarga, sesuai dengan tahap kehidupan yang tengah ia jalani saat ini. Walaupun begitu, sajak-sajak puitis khas dirinya tentu saja masih digunakan untuk menghantarkan maksud dari lagu penggugah bagi album mini mendatangnya ini.

2. Matt Maltese – "hi"

Matt Maltese – hi
Seakan turut menyapa penggemarnya, “hi” dilepas musisi asal Inggris ini guna memperkenalkan EP terbarunya yang akan segera dirilis pada 7 Agustus mendatang, madhouse. Nampak ingin tetap mempertahankan ciri khasnya, musisi yang memiliki nama asli Matthew Maltese ini masih sengaja menggambarkan versinya atas romansa melalui lirik-lirik yang nyeleneh nan menggelitik. "Paino music"—agaknya merupakan kelakarnya bagi kata "piano"—adalah label yang ia sematkan bagi lagu-lagunya yang mudah menarik hati melalui sentuhan balada lembut bernuansa mimpi, dan “hi” masih pantas masuk dalam kriteria tersebut.

3. Naive Super – "To The Moon or Mars"

Naive Super – To The Moon or Mars
Menyusul “Memories Of Moonage Nightlife”—dan selanjutnya disusul lagi oleh “Again, Under The Cherry Moon”—salah satu personel Pictured Resort melepas “To The Moon or Mars” sebagai kepingan berikutnya dari seri bulan yang telah ia rancang. Dalam tunggalan yang tetap menyajikan gaya musik city pop penuh synthesizer ala 80-an ini, Yushi Ibuki turut melibatkan Eri Nakajima dan Naohiro Okuda dari Wallflower serta Sunao dari Luby Sparks.

4. Hoody, Bronze – "Submarine"

Hoody, Bronze – Submarine
Sesuai dengan maksudnya, kolaborasi dari solois naungan AOMG dan produser naungan 8BallTown ini cukup berhasil memberikan nuansa musim panas yang kentara bahkan hanya melalui format audio. Selain melalui bassline agresif nan bersemangat yang disajikan di dalamnya, hasrat untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih yang dilantunkan oleh Hoody—baik dalam versi bahasa Inggris penuh maupun versi bahasa Korea—memperkuat gambaran-gambaran keceriaan pada musim tersebut.

5. Hindia – "Setengah Tahun Ini"

Hindia – Setengah Tahun Ini
Popularitas Menari dengan Bayangan sepertinya tidak dengan mudah dilepaskan oleh Baskara Putra. Setelah menyusulkan Araksab Nagnajew sebagai bonus dari seri nomor non-musikalnya, kini lagu yang terdengar selayaknya sebuah kaleidoskop ini dilepas sebagai nomor pemungkas yang sebenarnya dari album debutnya itu. Memberikan bentuk nyata dari maksud tersebut, penggalan-penggalan lirik dari beberapa nomor Menari dengan Bayangan pun dilantunkan ulang pada bagian akhir dari lagu yang turut meminjam sudut pandangnya sebagai vokalis .Feast ini.

6. Drauve – "LMK"

Drauve – LMK
Setelah sempat menghilang pasca melepas tiga buah tunggalan pada 2019 lalu, duo dream pop asal Pittsburgh ini kembali menampakkan diri mereka melalui "LMK", yang dimaksudkan sebagai akronim dari let me know. Bagian akhirnya yang seolah dihentikan secara paksa memang cukup membuat terkejut, namun hal tersebut ternyata sengaja dirancang guna memberikan sensasi serupa dari rasa tidak nyaman yang muncul ketika batas antara teman dan kekasih dalam sebuah hubungan mulai kabur.

7. CVX, Noni – "Crawl"

CVX, Noni – Crawl
Serupa dengan “Hunter”, CVX kembali mengangkat ketidaksehatan dalam sebuah hubungan sebagai tema utama dalam “Crawl”. Namun, jika dalam “Hunter” pria bernama asli Rizki Muhammad Nur Wicaksono ini mengajak Neonomora untuk berkolaborasi, kali ini Noni adalah rekan kerjasama yang ia pilih. Hasilnya, tunggalan yang secara lebih khusus menyoroti perihal ketidakberdayaan dalam meninggalkan bentuk hubungan beracun ini mampu menyuguhkan porsi besar gaya musik R&B.

8. Galdive – "Nescience"

Galdive – Nescience
Selain menggeluti dunia produser seorang diri, Osvaldorio rupanya juga turut menghabiskan waktu sebagai separuh bagian dari Galdive. Duo yang dibentuknya bersama Wiana ini memang masih menyajikan musik elektronik sebagai landasan utama, namun beberapa gaya musik lain yang dapat dengan cerdas turut dipadukan mampu memberikan kesan segar. “Nescience”, tunggalan terbaru mereka yang menyoroti ketidakmampuan seseorang untuk mengungkapkan kesedihannya sebagai masalah utama, adalah salah satu contohnya.

9. Mantra Vutura, Natasha Udu – "Kehendak Tuhan"

Mantra Vutura, Natasha Udu – Kehendak Tuhan
Melanjutkan seri bertemakan hubungan vertikal antara manusia dengan Yang Maha Kuasa, duo Tristan Juliano dan Zakari Danubrata ini kini melepas “Kehendak Tuhan” sebagai susulan atas “Percakapan, Pt. 1”. Jika dalam tunggalan sebelumnya beragam pertanyaan bernada kesal dan serba menyalahkan berhasil dicecarkan bersama Hindia, dalam tunggalan yang turut menampilkan vokal Natasha Udu ini, segala keluh kesah tersebut akhirnya terpadamkan setelah menyadari bahwa menerima kehendaknya hanyalah satu-satunya tindakan yang dapat mereka lakukan.

10. Polka Wars – "Tien Shinhan"

Polka Wars – Tien Shinhan
Isu mengenai berakhirnya kebersamaan mereka yang tak lekas diredam rasanya justru digunakan sebagai tunggangan untuk menaikkan kewaspadaan para penggemar mereka menjelang dilepasnya tunggalan anyar ini secara mengejutkan. Dipinjamnya nama salah satu karakter dalam semesta Dragon Ball sebagai judul dari nomor berrefrein grunge ini bukan dilakukan tanpa maksud, sebab menurut kuartet ini, setiap orang memiliki sebuah mata ketiga yang sebenarnya berfungsi untuk menangkap kondisi dari batin mereka sendiri.

11. Sajama Cut – "Menggenggam Dunia"

Sajama Cut – Menggenggam Dunia
Dalam pengartian yang figuratif, “dunia” sering digunakan sebagai kata yang menjadi perumpamaan bagi hal-hal yang berharga, apapun wujudnya. Menemukan hal tersebut dan lantas mampu memegang teguh hubungan dengannya mampu menumbuhkan perasaan bangga dalam diri seseorang. Gambaran tersebutlah yang kemudian diangkat oleh Sajama Cut, khususnya Marcel Thee, sebagai tema tunggalan ketiga dari album mendatang mereka ini.

12. BAPAK – "Dogma Milenial Provinsi Yggdrasil"

BAPAK – Dogma Milenial Provinsi Yggdrasil
Segala kekacauan yang terjadi dalam musik BAPAK sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Nomor pembuka dari proyek Kareem sebelumnya, “pagi”—bersama dengan “malam” sepertinya dirujuk dalam lirik tunggalan ini—dapat disebut sebagai prototipe dari sisi keras tunggalan penuh rasa tidak terima ini. Kerumitan komposisi dan meleburnya beragam gaya musik merupakan hal lain, namun sebenarnya pun masih serupa dengan berkelak-keloknya nomor-nomor lain dari monkshood.

Baca Pula

0 comments