Tunggalan Pilihan: Februari 2023

04 Mei

Elephant Kind — "Love As"; Swellow — Simpul Tak Berdaya; Dongker, Tomy Herseta, Whiteskkeleton — "Tuhan di Reruntuh Kota"; eleventwelfth — "the more i try to trace you forthwith, the less i want to know where to find you"; Pelteras — Palang
Tunggalan Pilihan: Februari 2023
Sampul oleh Ikrar Waskitarana
Baik hanya dimaksudkan sebagai sebuah lagu lepas maupun sebagai materi pendukung dari sebuah koleksi rekaman, mungkin saja terdapat begitu banyak tunggalan yang dirilis dalam rentang waktu satu bulan. Oleh karena itu, melalui senarai ini redaksi suaka suara berusaha menyuguhkan beberapa tunggalan yang ingin disorot sebagai bahan rujukan untuk menemukan musik baru.

Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang Februari 2023 pilihan redaksi suaka suara.




1. Elephant Kind — "Love As"

Elephant Kind — "Love As" Menjadi musisi internasional bukan berarti harus secara harfiah dimulai dengan berpindah ke luar negeri. Seorang pemusik negeri ini sempat mengartikannya mentah-mentah seperti demikian dan tak benar-benar mendapatkan hasil yang menakjubkan.

Meskipun begitu, bersusah payah mempertaruhkan hidup di negeri yang baru harusnya tak berakhir sia-sia. Paling tidak, berkesempatan untuk tinggal di tengah masyarakat yang berbeda dan terpapar oleh budaya yang berlainan harusnya dapat memicu lahirnya cara-cara pandang yang baru, seperti yang terjadi pada Bam Mastro—jika tidak mana mungkin ia mau mulai berbagi kendali dengan Kevin dan Bayu?



2. Swellow — Simpul Tak Berdaya

Swellow — Simpul Tak Berdaya Waktu adalah uang, maka tiap detik yang kita miliki seharusnya dibeli dengan harga yang pantas, apalagi jika ketentuannya telah tertera dengan jelas di bawah meterai. Namun, tetap saja, manusia adalah serigala bagi manusia yang lain—bos adalah penipu jongos-jongosnya.

Meskipun begitu, memangnya apa yang dapat kita perbuat? Melawan tentu saja tak sulit untuk dilakukan, tetapi apakah yang dipertaruhkan sepadan? Lebih baik ambil saja opsi teraman: terima saja nasib kita sebagai budak yang tak berdaya.



3. Dongker, Tomy Herseta, Whiteskkeleton — "Tuhan di Reruntuh Kota"

Dongker, Tomy Herseta, Whiteskkeleton — "Tuhan di Reruntuh Kota" Iya, iya, kita semua tahu tentang baliho yang tampangnya menghancurkan cita-cita yang kita titipkan kepada kuartet asal Bandung ini. Lirik-lirik dengan tendensi anarkis dari tunggalan mereka yang belakangan populer rasanya terdengar sebagai dusta belaka—punk digunakan tak lebih hanya sebagai fesyen. Meskipun begitu, bukan berarti suara mereka sepenuhnya hanya merupakan sebuah fantasi.



4. eleventwelfth — "the more i try to trace you forthwith, the less i want to know where to find you"

eleventwelfth — "the more i try to trace you forthwith, the less i want to know where to find you" Mungkin benar; yang telah hilang memang sebaiknya dibiarkan lenyap. Lagipula, apa untungnya mengejar hantu? Toh, sekarang hidupmu justru berhasil berakhir baik-baik saja—tak masalah walaupun tak juga dapat disebut gemilang—paling tidak tak harus hancur lebur. Sudahlah, mari berhenti mengharapkan segala kisah hidup alternatif yang sebenarnya dapat kita nikmati dan mulai songsong masa depan yang masih mungkin kita ciptakan sendiri.



5. Pelteras — Palang

Pelteras — Palang Senada dengan musik mereka; kuartet asal Jakarta ini dengan dinginnya menghilang begitu saja pasca-"Meranggas"—kalau penampakan mereka di pertunjukan tak dihitung. Kini, enam tahun setelahnya, Adam ganda, Achmad, dan Techa secara cuek kembali muncul dengan membawa sepaket tunggalan anyar yang secara sekaligus menjadi cicipan dari album penuh perdana mereka mendatang.

Baca Pula

0 comments