Rekomendasi Video Musik: IV/2020

17 Desember

Rekomendasi Video Musik: IV/2020

Berselang entah berapa lama dari edisi sebelumnya, kami kembali merangkum video musik yang dirilis selama kurun waktu tersebut dan menarik perhatian. Berikut adalah senarai video musik yang kami rekomendasikan.

1. Lunadira & Reddi Rocket — am i gonna die?

Bimbang merupakan sebuah perasaan yang mungkin saja muncul kala sebuah hubungan asmara datang menyambut, terlebih jika dinding yang telah dibangun guna menghindari hadirnya bentuk relasi tersebut telah terjamin memberikan ketentraman. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menggambarkan munculnya pertentangan batin tersebut, tetapi wanita dan pria asal Malaysia ini memilih untuk menyajikannya dalam bentuk yang sederhana namun jitu dalam video musik untuk nomor pertama dari EP Tangerine berikut.



2. Yerin Baek — 0415; Hate you

Berbeda dengan gagasan yang diterapkan oleh Lunadira dan Reddi Rocket, solois asal Korea Selatan ini justru memberikan sebuah metafora yang matang bagi video musik untuk “0415”, salah satu nomor dari koleksi kedua dan teranyarnya yang bertajuk tellusboutyourself. Dalam video musik yang kembali dirilis tepat pada 10 Desember tersebut—menyusul video musik untuk lagu dengan judul berupa formula empat digit angka yang seiras, yakni 0310—kisah seorang vampir belia disuguhkan sebagai gambaran atas pengalaman pribadinya yang secara naas harus merasakan kekhawatirannya dalam menjalin hubungan sosial menjadi nyata untuk sekali lagi. Menariknya, lakon kelam tersebut nampaknya sengaja disajikan secara tak lengkap, sebab ia sejatinya merupakan salah satu bagian dari seri video musik untuk nomor-nomor lain.



Nukilan kisah tersebut, untungnya, disusul oleh kepingan yang lain hanya dalam selang waktu tiga hari. Meskipun secara sekilas tak ada kesinambungan nyata yang ditampakkan dalam paruh awalnya, penutup dari video musik untuk “Hate you” tersebut memberi indikasi bahwa ia merupakan prekuel dari video sebelumnya.



3. FKA twigs — sad day

Tak pernah ada relasi yang main-main antara penyanyi-penulis lagu asal Inggris ini dengan karya visual, terutama dalam bentuk video musik. Berbekalkan perolehannya selepas mempelajari wushu selama tiga tahun, twigs menggandeng Hiro Murai, sutradara dari “This Is America” untuk mewujudkan intensinya. Sebagai buahnya, video musik berikut berhasil menyuguhkan adegan tarung pedang menawan antara twigs dan Teake, penari yang ia temukan melalui media sosial, yang lantas tertuju pada sebuah klimaks berupa gambaran surealis atas inti sari sang lagu.



4. King Crule — Comet Face

Berangkat dari penerjemahan potongan awal lirik dari nomor keempat Man Alive! ini secara harfiah, duo Michael dan Paraic Morrissey bersaudara, atau yang lebih dikenal sebagai CC Wade, berakhir menghidupkan sesosok manusia serigala sebagai tokoh antagonis utama dalam sinema horor pendek besutan mereka. Walaupun babak penutupnya mungkin saja sudah dapat diterka sedari awal, teror dari makhluk buas Peckham Rye ini tetap saja merupakan kisah yang menarik untuk disimak.



5. The Weeknd — Too Late

Melanjutkan seri video musiknya untuk nomor-nomor dalam After Hours, kini Abel Tesfaye memilih sang nomor kedua sebagai medium berikutnya bagi penyampaian cerita bersambung yang telah ia usung semenjak melepas video musik untuk "Heartless". Meskipun pada titik ini tokoh yang ia perankan telah meninggal, hal tersebut rupanya bukanlah sebuah halangan yang berarti bagi dirinya—atau lebih tepatnya bagian dari dirinya—untuk tetap menjadi benang merah utama.

Peringatan: label mengerikan sekaligus menjijikkan dari video musik untuk "In Your Eyes" nampaknya tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan keseluruhan video musik ini.

Lunadira & Reddi Rocket — am i gonna die?; Yerin Baek — 0415; Yerin Baek — Hate you; FKA twigs — sad day; King Crule — Comet Face; dan The Weeknd — Too Late

Baca Pula

0 comments