Sajama Cut — "Rachmaninoff dan Semangkuk Mawar Hidangan Malam"

01 September

Menutup rangkaian tunggalan yang menjelang album anyar mereka mendatang, kuintet rock indie asal Jakarta ini melepas “Rachmaninoff dan Semangkuk Mawar Hidangan Malam” sebagai tunggalan keempat dan terakhir. Terkenal tak terlalu menghiraukan batasan gaya musik dalam karya-karya mereka, tunggalan mereka kali ini menyajikan pengaruh gaya new wave berkat penggunaan synth yang cukup dominan. 

Sajama Cut — Rachmaninoff dan Semangkuk Mawar Hidangan Malam
Gambar 1. Sampul "Rachmaninoff dan Semangkuk Mawar Hidangan Malam"

Kembali mengambil sebuah sudut kehidupan manusia dewasa sebagai tema utama selayaknya ketiga tunggalan sebelumnya, “Rachmaninoff... ” dimaksudkan sebagai sebuah ode bagi pekerja yang terpaksa membanting tulang dan didesak untuk cepat-cepat dewasa dalam prosesnya. Berakhir terdengar relevan, nama dari Hans Citra Patria pula cuplikan dari keluh kesahnya, digunakan oleh Marcel Thee sebagai narasi utama dari “Rachmaninof... ”.

“Gue merasa terhormat karena nama lengkap gue bisa diabadikan dalam sebuah lagu,” tanggap Hans. “Dan memang, apa yang sering gue keluh kesahkan ke Marcel tentang tanggung jawab di hidup gue terwakili dari lirik yang ditulis Marcel. Semoga lagu ini ikut mewakilkan perasaan banyak orang yang terus berjuang mati-matian demi hal baik.”

“Lagu ini tentang menantang hujan, telat makan, hidup dari mulut-ke-tangan, dan berusaha terus tersenyum menghadapinya. Kita kemungkinan tidak akan menang, tapi perjuangan kita tetap memiliki nilai sendiri,” ujar Marcel mengenai “Rachmaninoff...”

Walaupun begitu, pemilihan nama Hans bagi tunggalan ini rupanya turut dipengaruhi oleh alasan lain. “Saya ingin mengapresiasi Hans yang belajar mati-matian memainkan keyboard demi Sajama Cut,” jelas Marcel Thee, sang vokalis sekaligus penulis lirik. Lebih dari itu, lagu ini rupanya memang dikembangkan dari nada synth yang dibawa oleh Hans ke studio. 

Sajama Cut 2020
Gambar 2. Sajama Cut (2020)

Mengambil langkah yang serupa dengan tunggalan lainnya, “Rachmaninoff...” dirilis dalam bentuk kaset pita, yang kali ini dipercayakan penanganannya kepada Guerrilla Records. “Rachmaninoff” versi Whitenoir, serta interpretasi ulang “Adegan Ranjang 1981 ♥ 1982” dari Polyester Embassy dan Ache juga turut dimuat di dalamnya. Satu hal yang perlu dicatat, “Rachmaninoff...” versi asli secara eksklusif hanya akan dapat didengarkan melalui kaset pita tersebut.


Baca Pula

0 comments