Temu Kangen: Silaturahmi Pelaku dan Penikmat Musik

01 Desember



Penonton Temu Kangen
Gambar 1. Penonton acara (Dok. Aasbahaan)

Aasbahaan, yang beranggotakan beberapa anak muda pelaku musik, menyelenggarakan acara “Temu Kangen” pada Jumat (9/11) lalu. Bertempat di I-Six Bar and Resto di bilangan Kemang, acara ini digelar dalam rangka silaturahmi antar pelaku dan penikmat musik dalam lingkup Jabodetabek. Pelaku musik dilibatkan bukan hanya sebagai penampill, melainkan dilibatkan pula sebagai kru yang mendukung berjalannya acara. Sayangnya, kondisi cuaca dan lalu lintas yang kurang mendukung menyebabkan permulaan acara terpaksa diundur.

Sebelum dimulainya pertunjukan musik, para penonton dan penampil diberi suguhan berupa layar tancep yang menampilkan beberapa episode tayangan sinetron supranatural era 90-an seperti “Gerhana”, “Tuyul dan Mbak Yul”, dan “Lorong Waktu”. Layar tancep ini ditampilkan guna mengundang rasa nostalgia.

Kemfau dan Bimfuzz MC Temu Kangen
Gambar 2. Kemfau dan Bimfuzz (MC, dok. Aasbahaan)

Setelah suguhan layar tancep tersebut selesai, pada sekitar pukul 20.45 acara dilanjutkan dengan pertunjukan musik yang dimulai oleh Peraukertas. Band pengusung rock asal Bekasi berhasil menghangatkan suasana penonton saat membawakan beberapa lagu, termasuk “Itu Aku!”. Uniknya, Peraukertas rupanya sedikit usil karena berusaha “menipu” penonton dengan memainkan intro “Paradise City” milik Guns ‘N Roses yang datang ke Jakarta sehari sebelum acara ini digelar.

Selepas Peraukertas, maka panggung menjadi milik Aestees, unit death metal asal Cengkareng, Jakarta Barat. Aestees membawakan tiga buah lagu pada malam itu dan menutup penampilannya dengan cara yang istimewa. Lagu terakhir mereka pada malam itu dibubuhi bebunyian lonceng dan alat pemberat suara yang menambahkan kesan seram kepada lagu tersebut.

Aestees
Gambar 3. Aestees (dok. Aasbahaan)

Penampil selanjutnya adalah Streetwalker. Band asal Jakarta Selatan ini membawakan “Wicked Woman”, “Believe” dan “Dereliction” yang merupakan beberapa lagu dalam album pertama mereka. Garage rock/rock ‘n roll yang diusung oleh band yang sempat meluncurkan single “Worshipper” ini menjadikan “Temu Kangen” semakin ramai.

Tempo menjadi lambat ketika Matiasu mulai mengambil alih panggung. Namun, tempo lambat dari duo stoner rock yang digawangi oleh Iqra dan Rais ini nyatanya malah mengundang para penonton untuk melakukan headbang berjamaah di bibir panggung. Setelah tiga tahun tidak menampakkan diri, Matiasu akhirnya kembali tampil dalam gelaran ini.

Matiasu
Gambar 4. Matiasu (dok. Aasbahaan)

Setelah sebelumnya lambat, tempo pada malam tersebut kembali dipercepat oleh hadirnya MRT. Selain membawakan lagu-lagu dari album mereka, pada malam itu MRT turut membawakan sebuah lagu dari System of A Down yang membuat penampilan mereka semakin panas. Panasnya penampilan band grunge asal Jakarta tersebut membuat penonton turut bersemangat dan berinisiasi untuk melakukan moshing.

Pada puncak acara, panggung diambil alih oleh proyek solo Arya Novanda yang merupakan gitaris dari Black Teeth. Jika Arya bermain dalam genre punk saat bersama dengan Black Teeth, dalam project solonya ini beliau memilih untuk bermain dalam genre blues. Penampilan beliau berhasil menyihir penonton dan menutup "Temu Kangen" dengan sempurna.

Gambar 5. Arya Novanda (Dok. Aasbahaan)

Acara pada malam itu dihadiri oleh berbagai macam penonton yang bahkan salah satunya merupakan seorang turis asal Turki. Beberapa personil band selain penampil pun turut hadir pada malam itu, sebut saja Alexanders dari Disguises, Geri dari Reaksi, dan Raissa dari Zirah. Tak hanya itu, gelaran pada malam itu juga turut dihadiri oleh Ezra Simanjuntak, gitaris Zi Factor yang juga merupakan penggagas acara Rock Campus.



Baca Pula

0 comments