Morscode, unit alternative rock asal Bekasi, meluncurkan video musik untuk “The Urge” pada 2 Desember 2018. Lagu ini merupakan satu di antara 5 lagu dalam EP mereka yang diberi judul Sentimental dan akan diluncurkan pada awal tahun 2019 mendatang.

Gambar 1. "The Urge"

“Sebenarnya ide lagu ini berawal dari muaknya gue dengan situasi sosial yang banyak maunya, serba perfeksionis, merasa paling benar dan mencoba mendikte cara hidup orang. Sebuah situasi dimana ya sah-sah aja bagi kita untuk bilang ‘Bangsat’. Siapapun pasti pernah ketemu situasi itu”, ujar Henry Yudhitstira menjelaskan maksud lagu ini.

Gambar 2. Personil Morscode (2018)

Menerjemahkan rasa muak tersebut, sosok seorang kakek tua dengan raut muka penuh penyesalan diangkat sebagai tokoh utama. Kakek tua tersebut tampak letih karena menyesali setiap langkah dalam hidupnya yang selalu menuruti kontruksi sosial. Hal ini mengakibatkan beliau tidak pernah bisa menjadi diri beliau sendiri, tak ubahnya seperti sebuah boneka yang hanya bergerak sesuai kemauan sang dalang.

Kebimbangan yang ditampilkan oleh sosok sang kakek semakin dipertajam oleh alur cerita maju-mundur yang disuguhkan. Selain itu, tone warna yang murung juga melengkapi keseluruhan atmosfer visual yang coba ditampilkan di dalam video musik ini.

Ralf Morscheck, selaku director of photography, merupakan sosok yang bertanggung jawab atas  keseluruhan ide visual dalam video musik untuk “The Urge”. Ide visual tersebut semakin diperkuat melalui proses penyuntingan yang dilakukan oleh Dipo Rahardjo Wibisono di bawah naungan Dari Mata Creative.

・・・

Morscode saat ini beranggotakan Adhiwira Gautama (vocal/guitar), Hendy Yudhistira (vocal/guitar), Tantyo Anon Prasetya (bass/vocal), dan Dioma Asatsuku Pratama (drum). Informasi lengkap mengenai mereka dapat diakses melalui laman instagram mereka.