Tunggalan Pilihan: November 2021

25 Desember

Alishar — "Di Cikini"; Ramengvrl — "Fake Friends"; Mitski — "The Only Heartbreaker"; Softcult — "Perfect Blue"; .Feast — "Maju"; Mataharibisu — "Hal-hal Yang Dipatahkan dan Dipaksakan"; yeule — "Friendly Machine"
Tunggalan Pilihan: November 2021
Sampul oleh Ikrar Waskitarana
Baik hanya dimaksudkan sebagai sebuah lagu lepas maupun sebagai materi pendukung dari sebuah koleksi rekaman, mungkin saja terdapat begitu banyak tunggalan yang dirilis dalam rentang waktu satu bulan. Oleh karena itu, melalui senarai ini redaksi suaka suara berusaha menyuguhkan beberapa tunggalan yang ingin disorot sebagai bahan rujukan untuk menemukan musik baru.

Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang November 2021 pilihan redaksi suaka suara.




1. Alishar — "Di Cikini"

Alishar — "Di Cikini" Memerisainya dengan beragam kelokan puitis atau menuliskannya seada-adanya; selalu terdapat beragam cara guna menorehkan sebuah lirik, tetapi pada kesempatan ini Sara Alisha memutuskan untuk memilih gaya yang disebutkan terakhir. Hasilnya, bertemankan petikan gitar akustik dan suara latar yang merupa kabut tipis, penyanyi/penulis lagu asal Jakarta ini sukses dengan tulus menceritakan kesusahannya untuk beranjak dari hangatnya kasih sayang yang masih betah bercokol di kepala sebagai memori.


2. Ramengvrl — "Fake Friends"

Ramengvrl — "Fake Friends" Apakah memiliki seorang teman palsu lebih baik daripada sendiri? Mungkin iya, tetapi Putri Estiani Soeharto tampaknya memiliki pandangannya sendiri.

Entah bagaimana, ketenarannya kini rupanya mengungkap jati diri lain dari teman-teman yang telah ia kenal jauh sebelumnya. Lantas, mengekspresikan ketidaksukaannya terhadap hubungan-hubungan beracun tersebut, penyanyi rap asal Jakarta ini memilih untuk menyindir teman-teman palsunya sembari separuh bersenandung.


3. Mitski — "The Only Heartbreaker"

Mitski — "The Only Heartbreaker" Yah, narasinya masih begitu-begitu saja. Tak terlalu penting memang, sebab apa lagi tema yang mungkin akan diangkat oleh Mitski Miyawaki sebagai lirik?

Menyebalkannya, gubahannya tak jarang bernas dan menjadi penyelamat dari kebanalannya tersebut, tak terkecuali kali ini. Menemani kesedihannya yang tampak sudah mengakar, calon nomor lain dari Laurel Hell ini berhasil menyuguhkan komposisi pop synthesizer/disko yang apik.


4. Softcult — "Perfect Blue"

Softcult — "Perfect Blue" Kenapa sih menolak ajakan—ataupun berkata tidak terhadap sesuatu, pada umumnya—dinilai sebagai sebuah tindakan pecundang dan antipartisipasi? Bukannya bertindak sesuai keinginan itu merupakan hak dasar dari seorang manusia, meskipun hal tersebut mungkin saja tak disukai oleh orang lain? Apakah menyesuaikan diri harus selalu sama dengan menggadaikan kepribadian? Duo grungegaze ini menyampaikan rasa jengah mereka terhadap problem tersebut dalam tunggalan keempat dari bakal EP Year of the Snake.


5. .Feast — "Maju"

.Feast — "Maju" Kembali menjejak di Earth-02, kuintet asal Jakarta ini kini berlagak Iwan Fals koboi dan menantang siapapun yang berani menentang misi mereka menyelamatkan manusia dan kemanusiaan. Meskipun dimulai sedikit sopan dengan petikan gitar blues, Baskara dan kawan-kawan tetap menggelegar seiring perjalanan—seakan menepis pandangan bahwa mereka telah tunduk pada tatanan pop, selayaknya yang dimuat dalam Beberapa Orang Memaafkan.


6. Mataharibisu — "Hal-hal Yang Dipatahkan dan Dipaksakan"

Mataharibisu — "Hal-hal Yang Dipatahkan dan Dipaksakan" Di tengah-tengah mengangkasanya mereka bersama gaya musik yang berat, padat, dan rumit, kuartet elektronik ini rupanya masih berbaik hati untuk sesekali membumi dan menjamah lingkup yang lebih luas. Menutup rangkaian tunggalan lepas dari Nuansa, Rizky Indrayadi (synthesizer), Alduri Asfirna (vokal, synthesizer), Yudistira Abjani (sequencer, synthesizer), dan Aga Rasyidi (gitar) memilih untuk menyapa dengan ramah melalui gubahan trip-hop rancak yang disertai dengan narasi bernada.


7. yeule — "Friendly Machine"

yeule — "Friendly Machine" Selepas kembali mengambil wujud manusia dalam "Don't Be So Hard on Your Own Beauty", Nat Çmiel akhirnya kembali malih rupa menjadi entitas asing. Tak lagi menyentuh gitar akustik dan menyanyikan liriknya, dalam tunggalan ketiganya menuju Glitch Princess, yeule memilih untuk membentengi ocehannya dengan instrumen yang melengking-lengking sembari berlagak tikus lab cacat hasil malapraktik.

Baca Pula

0 comments