Phoneme Tangkap Potret Sosial dalam Melaya

26 Februari


Phoneme, kelompok folk asal Malang, merilis EP bertajuk Melaya pada 15 Februari 2019 lalu. Melaya yang berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “berkelana” ini dirilis menyusul single pertama mereka yang berjudul “Amerta”. Melalui ketiga nomor di dalamnya, yakni “Sunya Reda”, “Pae”, dan “Narah”, Phoneme ingin menangkap potret-potret sosial yang dianggap remeh namun terjadi dalam keseharian masyarakat luas.

Personel Phoneme
Gambar 1. Personel Phoneme

Dalam “Sunya Reda” yang diletakkan paling awal, Phoneme mengajak para pendengar untuk rehat sejenak dari pekatnya rutinitas guna merayakan arti kehidupan. “Banyak orang yang terlalu sibuk mengejar dunia sampai lupa waktu untuk menikmatinya. Sesekali, kita perlu merenungi berbagai hal yang telah kita lewati supaya kita bisa lebih paham arti dari rasa syukur,” cerita Nashrul tentang “Sunya Reda”.

Judul “Narah” dalam nomor lainnya diambil dari bahasa Sansekerta yang memeiliki arti “terserah”. Dalam nomor ini, Phoneme mengajak para pendengarnya untuk berhenti membuang-buang waktu hanya untuk mengambil keputusan yang sepele. “Dari judulnya saja sudah kelihatan. Kita pasti sering berdebat soal masalah kecil, seperti mau pergi ke mana, dimana, dan jam berapa karena masing-masing pilih ‘terserah’,” tutur Jendra mengenai “Narah”. Melalui lagu ini, Phoneme.

Satu nomor lain berjudul “Pae” menceritakan tentang isi hati seorang anak kepada ayahnya. “Pae” diambil dari kata "pak’e" yang merupakan panggilan untuk sosok ayah dalam bahasa Jawa. ‘’Kami mewakili teman-teman semua yang biasanya sulit mengungkapkan isi hatinya pada ayah. Mungkin banyak yang malu menyampaikan atau bahkan belum sempat. ‘Pae’ juga isi dari doa kami untuk seorang ayah,’’ kata Ramy tentang nomor ini.


Secara sonikal, Jendra, Nashrul, Ramy, Lion, dan Rozzy masih menawarkan paduan folk, sedikit soundscape, dan sentuhan vokal sinden Jawa yang sama dalam EP ini. Namun, porsi-porsi kecil lirik yang diutarakan dalam bahasa Jawa semakin memperkuat nuansa etnik dari Melaya.

EP yang dibuat dalam waktu kurang lebih tiga bulan ini telah dapat didengarkan melalui layanan streaming seperti Spotify, iTunes, Deezer dan Youtube. Selain itu, dalam rangka menyebarkan pesan mereka secara lebih luas, Phoneme berencana membawakan Melaya dalam tur yang akan dilangsungkan di beberapa kota.

Tur Melaya
Gambar 2. Tur Melaya (dok. phoneme.official di Instagram)



Baca Pula

0 comments