Tunggalan Pilihan: Maret 2020

02 April


Tunggalan Pilihan: Maret 2020

Sebagai pendukung untuk rilisan berupa album, EP, maupun mini album, beberapa lagu biasanya dilepas secara terpisah dan disebut sebagai tunggalan (single). Namun, tak jarang pula, sebuah tunggalan memang hanya dimaksudkan untuk menjadi sebuah lagu lepas yang tak akan dimuat dalam koleksi apapun. Hal ini pun wajar adanya, sebab melepas sebuah tunggalan memakan waktu, tenaga, dan biaya yang relatif lebih sedikit dibandingkan saat harus merilis sebuah koleksi.

Karena kemudahan tersebut, dalam kurun waktu satu bulan saja mungkin terlalu banyak tunggalan yang tersedia untuk didengarkan. Saking banyaknya, mungkin saja meluangkan waktu untuk memilih beberapa tunggalan yang menarik sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, melalui rubrik ini kami bermaksud untuk merangkum beberapa tunggalan menarik yang dirilis dalam kurun waktu satu bulan dengan harapan juga akan turut Anda sukai.

Berikut adalah senarai tunggalan yang dirilis sepanjang Maret 2020 pilihan redaksi suaka suara.


1. Jordana – "Sway"

Setelah melepas “Signs” yang cenderung berirama pop dan “Crunch” yang cenderung berirama rock, gadis berusia 19 tahun ini melepas tunggalan ketiga dari kemasan baru album perdananya dengan gaya musik yang kembali berbeda. Sesuai dengan judulnya, melalui lantunan vokal yang menari di atas alunan musik bergaya R&B Jordana menggambarkan perasaannya yang seolah terombang-ambing saat berada dalam sebuah hubungan asmara.

2. Kehlani – "Toxic"

Jika terombang-ambing adalah dampak yang dirasakan oleh Jordana saat menjalaninya, efek-efek buruk yang serupa dengan racun adalah dampak yang dirasakan oleh Kehlani saat menjalani hubungan asmara. Segala memori buruk bersama sang mantan kekasih yang lantas membekas selanjutnya ia tilik kembali dalam tunggalan yang secara menarik menyuguhkan musik R&B yang terdengar timbul dan tenggelam ini.


3. Porter Robinson – "Something Comforting"

Menyusul “Get Your Wish”, Porter melepas “Something Comforting” sebagai tunggalan kedua dari album mendatangnya. Tak hanya melalui artwork-nya, tunggalan ini masih menawarkan musik elektronik yang menariknya tetap memiliki bagian yang terdengar organik pula suguhan olahan vokal yang ia nyanyikan sendiri. Formula serupa yang kembali disuguhkan ini agaknya mampu digunakan sebagai patokan terhadap gaya musik yang dapat diharapkan dari nurture.

4. denisa – "Collide/Pergi"

Walaupun bukan menjadi satu-satunya hal yang berusaha ditonjolkan, setelah sukses melepas EP perdananya denisa seolah-olah kembali menantang dirinya dengan merilis tunggalan yang secara penuh menggunakan bahasa Indonesia. Dirilis bersamaan dengan “Collide” sebagai tunggalan ganda, lirik dari kedua tunggalan ini nyatanya masih sama-sama berkutat dengan usaha untuk berdamai dengan diri sendiri kendati disampaikan dalam bahasa yang berbeda.

5. Mournful – "Muted Truths"

Pernah membayangkan apa jadinya jika semua hal benar-benar disampaikan secara jujur dan gamblang? Apa benar dunia lantas akan menjadi tempat yang lebih baik? Atau justru akan lebih banyak timbul masalah-masalah baru? Lagipula, dalam versi yang manakah kejujuran yang paling benar itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin terlintas dalam pemikiran beberapa orang dan tak terkecuali para personel Mournful, sebuah unit baru asal Bandung yang lagi-lagi dimotori oleh Mirza P. Wardhana.

6. Fuzzy, I — "Ambiguity"

Entah disengaja atau tidak, namun tunggalan baru dari unit eksperimental asal Bandung ini terdengar cukup relevan dengan kondisi yang tengah disebabkan oleh mewabahnya virus korona. Artwork yang mengundang rasa jijik serta strategi promosi yang berupa pembagian masker gratis semakin memperkuat nuansa pascakiamat yang telah tergambarkan pula oleh nada-nada disonan dan komposisi kompleks dari tunggalan yang juga termasuk dalam rangkaian Ions ini.

7. MGMT — "As You Move Through The World"

Tunggalan kedua dari duo Andrew Van Wyngarden dan Ben Goldwisser selepas keluarnya mereka dari label Columbia dan Red Ink ini merupakan nomor instrumental berdurasi tujuh menit. Melalui tunggalan dengan artwork yang menampilkan lukisan abad pertengahan.ini, MGMT mampu menunjukkan bahwa mereka tak pernah kehabisan kreativitas walaupun sempat diragukan selepas dirilisnya Oracular Spectacular yang melejitkan popularitas mereka pada 2008 silam.

Baca Pula

0 comments